MENGANTISIPASI masalah penurunan kesuburan dan kekurangan air yang dialami petani, kini telah dikembangkan system of rice intensification (SRI). Sistem ini merupakan teknik budi daya yang intensif dan efisien dengan manajemen sistem perakaran yang berbasis pengelolaan tanah, tanaman, dan air yang seimbang. Subak Mambal Pasedahan Yeh Lauh dengan kelompok Tani Organik Subak Mambal, merupakan salah satu subak yang menerapkan sistem ini dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti kencing sapi, limbah biogas, kotoran sapi, sampah yang diolah menjadi bio urin, mikro organisme lokal, serta pestisida organik.
Kelompok ini dibekali dengan sekolah lapang pertanian organik sistem pertanian SRI. Tujuannya petani dan keluarganya mendapatkan pembelajaran cara bertani dengan sistem organik yang didampingi secara intensif. Hal ini tak lepas dari CSR PT Tirta Investama Mambal (Aqua) yang melakukan pembinaan dengan program Integrated Farming System (IFS) dengan Yayasan Bali Organic Association (BOA) sebagai pengelola program dan berkolaborasi dengan Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Badung.
Hasil panen dari kelompok tani ini sudah dapat dinikmati setelah dilaksanakannya panen raya padi go organic subak Mambal, Sabtu (10/11) lalu. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Badung I G.A.K. Sudaratmaja, pimpinan PT Tirta Investama Mambal dr. Yusuf Soenardi, perwakilan BOA Dr. Ir. Luh Kartini, anggota DPRD Bali dari Mambal Ida Bagus Pada Kusuma, dan petani Subak Mambal.
''Panen raya padi organik ini menunjukkan petani di subak Mambal mampu berproduksi dengan menggunakan sumber daya lokal. Kami juga mendorong terciptanya hubungan sinergis antara produsen organik dan konsumen organik. Selain itu, kami bisa mengetahui keperluan organik dan produksi organik yang ada di wilayah setempat,'' ujar dr. Yusuf Soenardi.
Ke depan, ia berharap terbangun pengetahuan dan pemahaman tentang pertanian organik dan perdagangan yang berkeadilan, tergalinya masukan mengenai potensi dan masalah pertanian organik, serta terumusnya masukan dan gagasan dalam pengembangan pertanian organik. Acara panen raya juga dirangkaikan dengan pasar organik yang digelar di Balai Subak Mambal dan temu lapang organik.
SRI pertama kali dikembangkan di Madagaskar tahun 1980-an dan penyebarannya meluas ke negara lain sejak 1990-an berkat usaha Prof. Norman Uphoff, mantan Direktur Cornell International Institute fot Food Agriculture and Development. SRI masuk ke Indonesia tahun 1991 untuk diuji coba. Sampai tahun 2007, sudah 38 negara yang menguji. Hasil produksinya berkisar 4,8 ton/ha sampai 12,4 ton/ha.
Kelompok ini dibekali dengan sekolah lapang pertanian organik sistem pertanian SRI. Tujuannya petani dan keluarganya mendapatkan pembelajaran cara bertani dengan sistem organik yang didampingi secara intensif. Hal ini tak lepas dari CSR PT Tirta Investama Mambal (Aqua) yang melakukan pembinaan dengan program Integrated Farming System (IFS) dengan Yayasan Bali Organic Association (BOA) sebagai pengelola program dan berkolaborasi dengan Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Badung.
Hasil panen dari kelompok tani ini sudah dapat dinikmati setelah dilaksanakannya panen raya padi go organic subak Mambal, Sabtu (10/11) lalu. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Badung I G.A.K. Sudaratmaja, pimpinan PT Tirta Investama Mambal dr. Yusuf Soenardi, perwakilan BOA Dr. Ir. Luh Kartini, anggota DPRD Bali dari Mambal Ida Bagus Pada Kusuma, dan petani Subak Mambal.
''Panen raya padi organik ini menunjukkan petani di subak Mambal mampu berproduksi dengan menggunakan sumber daya lokal. Kami juga mendorong terciptanya hubungan sinergis antara produsen organik dan konsumen organik. Selain itu, kami bisa mengetahui keperluan organik dan produksi organik yang ada di wilayah setempat,'' ujar dr. Yusuf Soenardi.
Ke depan, ia berharap terbangun pengetahuan dan pemahaman tentang pertanian organik dan perdagangan yang berkeadilan, tergalinya masukan mengenai potensi dan masalah pertanian organik, serta terumusnya masukan dan gagasan dalam pengembangan pertanian organik. Acara panen raya juga dirangkaikan dengan pasar organik yang digelar di Balai Subak Mambal dan temu lapang organik.
SRI pertama kali dikembangkan di Madagaskar tahun 1980-an dan penyebarannya meluas ke negara lain sejak 1990-an berkat usaha Prof. Norman Uphoff, mantan Direktur Cornell International Institute fot Food Agriculture and Development. SRI masuk ke Indonesia tahun 1991 untuk diuji coba. Sampai tahun 2007, sudah 38 negara yang menguji. Hasil produksinya berkisar 4,8 ton/ha sampai 12,4 ton/ha.
sumber: http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=10&id=71495
Matius Masada Hutagaol
13/345945/PN/13132
Golongan A5
Kelompok 5
Puji Astuti_13498_Teknologi Hasil Perikanan
BalasHapusMenganalisis Artikel Matius Masada
Berikut merupakan analisis dari artikel berjudul “Panen Raya Padi Go Organic Subak Mambal “
1. Sumber Teknologi / ide : Telah dikembangkan system of rice intensification (SRI)
2. Sasaran : Subak Mambal Pasedahan Yeh Lauh dengan kelompok Tani Organik Subak Mambal,
3. Manfaat : Mengatisipasi masalah penurunan kesuburan dan kekurangan air yang dialami petani
4. Nilai Pendidikan : Melakukan pembelajaran cara bertani dengan sistem organik yang didampingi secara intensif selain itu kelompok ini dibekali dengan sekolah lapang pertanian organik sistem pertanian SRI
Pada Artikel ini terdapat pula nilai-nilai berita diantaranya adalah
- Proximity : Berita ini bersikap dekat petani hal itu dapat ditunjukkan dengan adanya sekolah lapang pertanian organik sistem pertanian SRI yang langsung bersentuhan dengan kelompok tani
- Importance : Berita ini sangat penting bagi petani khususnya bagi beberapa kelompok petani yang juga memiliki masalah penurunan kesuburan dan kekurangan air
- Prominance : Prof. Norman Uphoff, mantan Direktur Cornell International Institute fot Food Agriculture and Development
- Conflict : Adanya masalah penurunan kesuburan dan kekurangan air
- Development : Adanya system of rice intensification (SRI) menunjukkan adanya perkembangan dalam mewujudkan kesejahteraan yang dilakukan dengan membantu mengatasi masalah – masalah yang ada
Human interest : Terdapat metode baru yang dapat mengantisipasi adanya masalah yang pada kelompok tani. selain itu system yang memanfaatkan sumber daya lokal seperti kencing sapi, limbah biogas, kotoran sapi, sampah yang diolah menjadi bio urin, mikro organisme lokal, serta pestisida organik merupakan system yang sangat menarik