Sabtu, 19 September 2015

Integrated Farming, Panen Padi Di Pakuncen Naik Dua Kalilipat


Integrated Farming, Panen Padi Di Pakuncen Naik Dua Kalilipat

BANYUMAS- Integrated farming system hasil kerjasama antara Perhutani, Pemprov Jateng, dan Universitas Gadjah Mada (UGM), membuahkan hasil.
Kamis (5/3/2015) Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo melakukan panen bersama di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas.
Soniah seorang petani di Pekuncen ini mengaku senang memang baru pertama kali memanen hasil integrated farming. Hasilnya pun sangat menggembirakan. Dari 0,4 hektar lahan yang digarapnya, bisa menghasilkan sekitar 2,5 ton padi.
"Itu (hasil 2,5 ton) perkiraannya. Kalau melihat tanamannya, garapan saya minimal menghasilkan 2 ton gabah. Dua kalilipat dibanding panen sebelumnya," kata dia di sela acara panen.
Sedangkan Ketua Kelompok Tani Desa Pekuncen di Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur, Rodewi mengucapkan terimakasihnya kepada semua pihak. Sejak mulai menanam padi jenis Inpago 5, tim dari Perhutani, UGM dan Pemprov Jateng selalu memberikan pendampingan.
Selain itu, petani di KPH Banyumas Timur juga mendapat subsidi berupa pupuk yang diberikan gratis. Demikian juga dengan bibit padi dan jagung.
Dari luas lahan 44 hektar milik Perhutani, kata Rodewi, lima hektar ditanami jahe. "Hasilnya juga bagus. Sama seperti padi," kata dia di hadapan gubernur.
Setelah pertanian, warga Pekuncen berharap agar mendapat bantuan hewan ternak berupa kambing. Di Pekuncen, sambung Rodewi, ada dua kelompok tani. Oleh karena itu, jika ada bantuan, kedua kelompok tani harus mendapat bantuan sama besar. "Syukur-syukur diparingi sapi, Pak Gub," kata dia disambut tawa warga yang ikut panen raya. (*)

sumber: http://jateng.tribunnews.com/2015/03/05/integrated-farming-panen-padi-di-pakuncen-naik-dua-kalilipat

Annisa Tristiana Putri
13/345949/PN/13134
Golongan A5 
Kelompok 5

1 komentar:

  1. Dari penjelasan artikel diatas, nilai berita hanya terbatas pada time lines, proximity, importance, dan development. Hal ini dikarenakan pada penjelasan dari artikel tersebut, menjelaskan berita bersifat baru, bersifat dekat yaitu sangat menyentuh emosi petani mengenai intergrated farming, bersifat dibutuhkan sebagai inspirator petani lainnya, dan bersifat menunjukan keberhasilan sebuah program yang dilakukan pemerintah.
    Artikel ini akan dikemas jauh lebih menarik, jika disajikan berita program seperti apa yang dilakukan pemerintah di daerah Banyumas tersebut? Karena masih menjadi pertanyaan bagi pembaca sendiri, hanya informasi keberhasilan program pemerintah untuk petani tapi tidak ada nilai ilmu pengetahuan tentang program seperti apa yang dilaksanakan oleh pemerintah.
    Akan tetapi, keunggulan penyaji artikel adalah memberikan pesan bagi pembaca tentang misteri keberhasilan dari program pemerintah tentang intergrated farming, yang membuat pembaca penasaran.

    Komentator:
    Lutfi Alfianto
    12/336381/PN/13041
    Kelompok 4
    Golongan A5

    BalasHapus